Ngaturaken ►►Namo Buddhaya Selamat Datang Welcome Sugeng Rawuh di Blog Sederhana ini_/|\_Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta

30 January 2009

SK 3 KD 3.4 Kelas X Semester 2

Standar Kompetensi:
3. Mengungkapkan kitab suci sebagai pedoman hidup

Kompetensi Dasar:
3.4 Menjelaskan kebenaran yang terdapat dalam Tipitaka

QUIZ:
1. Jelaskan bahwa kitab suci Tipitaka dapat dibuktikan kebenarannya!
2. Jelaskan bahwa kitab suci Tipitaka dapat memberikan manfaat bagi pelakunya!

Sk 7 KD 7.4 Kelas XI Semester 2

Standar Kompetensi:
7. Memahami Hukum Dhamma

Kompetensi Dasar:
7.4 Mengenali proses kerja hukum kebenaran

QUIZ
1. Bagaimanakah proses kerja hukum Cattari Ariya Saccani?
2. Bagaimanakah proses kerja hukum Kamma dan Punnabbhava?
3. Bagaimanakah proses kerja hukum Tilakkhana?
4. Bagaimanakah proses kerja hukum Paticcasamuppada?

SK 12 KD 12.1 Kelas XII Semester 2

Standar Kompetensi:
Mengenal asal usul dan kelanjutan hidup manusia

Kompetensi Dasar:
12.1 Menjelaskan kosmologi dan alam kehidupan

QUIZ
1. Jelaskan definisi kosmologi!
2. Sebutkan unsur-unsur kosmologi!
3. Jelaskan manfaat mengetahui kosmologi!
4. Jelaskan pengertian alam kehidupan menurut agama Buddha!
5. Bacalah artikel di internet yang menyajikan tentang kehidupan di planet lain kemudian berikan pendapatmu!

23 January 2009

Sk 3 KD 3.3 Kelas X Semester 2

Standar Kompetensi:
Mengungkapkan kitab suci sebagai pedoman hidup

Kompetensi Dasar:
3.3 Mendeskripsikan ruang lingkup dan intisari Tipitaka

QUIZ:
1. Sebutkan bagian-bagian Tipitaka
2. Buatlah skema Tipitaka!
3. Sebutkan bagian-bagian VInaya Pitaka!
4. Sebutkan bagian-bagian Sutta Pitaka!
5. Sebutkan bagian-bagian Abhidhamma Pitaka!

SK 7 KD 7.3 Kelas XI Semester 2

Standar Kompetensi:
Memahami Hukum Dhamma

KOmpetensi Dasar:
7.3 Menguraikan hukum kebenaran universal

QUIZ:
1. Sebutkan isi Hukum Kesunyataan!
2. Jelaskan konsep Hukum Cattari Ariya Saccani!
3. Jelaskan konsep Hukum Kamma dan Punabbhava!
4. Jelaskan konsep Tilakkhana!
5. Jelaskan konsep Paticcasamuppada!

SK 11 KD 11.3 Kelas XII Semester 2

Standar Kompetensi:
Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri

Kompetensi Dasar:
11.3 Mendeskripsikan meditasi pandangan terang

QUIZ:
1. Definisikan pengertian Vipassana Bhavana!
2. Jelaskan tujuan pelaksanaan Vipassana Bhavana!
3. Sebutkan obyek pokok Vipassana Bhavana!
4. Sebutkan rintangan-rintangan dalam Vipassana Bhavana!
5. Jelaskan manfaat pelaksanaan Vipassana Bhavana!

17 January 2009

Makanan Mentah

Membaca tulisan Pak Bondan Mak Nyuss...
Senin, 19 Mei 2008 | 07:59 WIB

Jangan berhenti membaca! Ini bukan bizzare food, melainkan tentang sayur-mayur yang dimakan mentah tanpa dimasak.

Sekitar 20 tahun yang lalu, saya menginap di rumah Prof. Nader Shooshtari, seorang gurubesar ilmu ekonomi di Universitas Montana. Malam-malam, sambil mengobrol, dia mengambil dua botol bir dan satu kotak tupperware dari dalam lemari es. Di dalam kotak itu terdapat berbagai sayur potong. Ada brokoli, kembang kol, wortel, batang seledri besar. Sambil minum bir, camilannya adalah sayur-mayur mentah itu. Tanpa dicocol salad dressing maupun salsa.

Apa enaknya? Pada masa itu, lidah saya belumlah secerdas dan secanggih sekarang. Saya cuma ikut-ikutan dan mencoba menikmati brokoli mentah yang rasanya langu. Juga wortel mentah terasa langu. Duh, sengsara banget jadi orang modern, ya?

Nader bukanlah seorang pemalas yang enggan memasak dan menyuguhkan sayuran mentah. Itu adalah gaya hidupnya. Gaya hidup bugar – fit lifestyle. Ketika kami seasrama di Hale Manoa, Universitas Hawaii, Nader selalu memaksa saya turun dari tempat tidur dan ikut dia melakukan push up duapuluh kali dan sit up duapuluh kali pula. Dia sendiri melakukannya sampai hitungan seratus.

Makan sayur mentah mestinya tidak merupakan tantangan berat bagi orang Indonesia. Kuliner Nusantara juga mengenal banyak sayur mentah. Karedok, misalnya, adalah kumpulan sayur mentah. Begitu juga trancam dan berbagai lalapan mentah. Tetapi, brokoli, kembang kol, paprika, dan wortel memang memerlukan acquired taste. Saya sendiri melatih lidah saya dengan makan sayur-sayur mentah itu dicocol blue cheese atau salad dressing maupun salsa. Sekarang, semua sayur mentah sudah dapat saya nikmati tanpa cocolan apapun. Tekstur dan crunchiness dari masing-masing sayur merupakan sensasi tersendiri yang sangat dapat dinikmati.

Pernah makan sup gazpacho dari Spanyol? Sup ini sebetulnya merupakan jus sayuran – paprika, timun, bawang bombai, tomat – dengan sedikit bumbu. Sama sekali tidak dimasak. Lebih baik lagi bila disimpan semalam di lemari es.

Belum lama ini saya sempat singgah di sebuah restoran yang khusus menyajikan makanan mentah. Namanya “Juliano’s Raw” di pojokan Broadway dan 6th Avenue, Santa Monica, dekat Los Angeles, California. Tempatnya sederhana. Tetapi, ternyata sudah banyak selebritis – antara lain Demi Moore – yang melanggani restoran ini.

Juliano tidak pernah menyebut nama belakangnya. Mungkin sekali dia keturunan Italia. Tetapi, di Italia, nama seperti itu dieja sebagai Giuliano. Ia selalu tampil dengan gairah yang luar biasa. Bicara dengan mata membelalak dan kedua tangannya bergerak mendukung setiap kata-katanya.

Juliano “berdakwah” tentang living food (makanan hidup), yaitu sayur-mayur dan buah-buahan yang mengandung the power of procreation. Sayur segar bisa ditanam lagi untuk menghasilkan sayur segar beberapa kali lipat. Demikian juga biji yang dikandung buah segar dapat ditanam untuk menghasilkan buah-buahan segar berlipat ganda. Itulah yang dimaksudnya sebagai the power of procreation. Karena itu, manusia yang hanya makan sayur-mayur dan buah segar akan menjadi “lebih hidup”.

Sebaliknya, sayur-mayur dan buah akan mati bila dimasak. Karena itulah Juliano selalu menganjurkan agar sayur-mayur dan buah tidak dimasak, agar tidak kehilangan daya alamiahnya yang luar biasa bagi kehidupan manusia. “Dead foods are dead. They spoil and rot deep in your guts, finally becoming some cancer which in a delivery of excruciating pain eats you from the inside out,” tulis Juliano dalam buku-buku yang sudah diterbitkannya tentang living foods.

“If we eat wrong, no doctor can cure us. If we eat right, no doctor is needed,” itu adalah petuah lain dari Juliano. Ia menjamin bahwa semua makanannya mentah. Bila pun sempat dimasak, dipastikan tidak melalui pemanasan di atas 40 derajat Celcius. Itu dilakukan karena menurut teori, pemanasan bahan makanan di atas 80 derajat Celcius akan mematikan semua enzim yang dikandung. Yang jelas, memasak bahan pangan berarti “memeras” cairan yang dikandung. Padahal, tubuh kita sangat membutuhkan enzim dan cairan.

Oke, maka kami pun mulai meneliti daftar makanan di kartu menu untuk melihat makanan apa saja yang kira-kira akan memuaskan. Kami memesan beberapa menu untuk dicoba.

Ternyata, makanan yang datang jauh di luar dugaan kami. Misalnya, burrito yang kami pesan ternyata tidak dibungkus tortilla yang biasanya dibuat dari gandum atau tepung jagung, melainkan dibungkus nori (rumput laut). Lasagna yang kami pesan pun ternyata tidak memakai pasta. Satu-satunya makanan yang dimasak adalah yang terbuat dari campuran berbagai macam kacang.

Beberapa bahan yang banyak dipakai dalam hidangan “Raw” adalah wijen, wijen hitam, bit, kubis ungu, daun ketumbar, guacamole (dari avocado), krim kocok (whipped cream), rumput laut, dan berbagai jenis bunga yang dapat dimakan. Krim kocok untuk makanan maupun dessert dibuat dari Irish moss seaweed (sejenis rumput laut). Keju dibuat dari kacang-kacangan. Pasta dibuat dari zucchini. Minyak zaitun yang digunakannya juga minyak khusus yang diproses dengan panas yang tidak melebihi 35 derajat Celcius.

Rasanya? Saya tidak bohong. Betul-betul mak nyuss! Begitu segar, begitu unik, begitu khas. Saya sendiri heran betapa makanan dari bahan-bahan mentah dapat disajikan sedemikian enak. Luar biasa!

Di restorannya, Juliano hanya menyajikan makanan yang disebutnya sebagai living cuisine. Juliano’s food comes straight from the garden to your plate – demikianlah slogan restoran yang juga menjanjikan “100% organic” itu. Juliano bahkan “menantang” tamunya agar membawa sisa makanan pulang ke rumah dan kemudian meletakkannya di tanah. Tiga hari kemudian, pasti akan tampak tanda-tanda kehidupan dari tanaman baru. Itulah bukti nyata tentang slogan “living food”. Bandingkan dengan daging yang Anda buang di tanah. Tiga hari kemudian yang akan bermunculan adalah belatung.

Satu hal lagi yang saya “pelajari” di “Raw” adalah bahwa ternyata pada umumnya wine adalah minuman yang tidak vegan-friendly. “Raw”, sebaliknya, menyajikan wine khusus yang vegan-friendly, yaitu wine yang dalam proses pembuatannya tidak memakai putih telur, casein, dan gelatine yang merupakan produk hewani.

Bahan makanan yang disajikan “Raw” sebetulnya tidak hanya seratus persen organik, melainkan juga seratus persen veganik. Veganik berarti semua tanaman itu dipupuk dengan rumput laut dan abu vulkanik – tanpa pupuk dari kotoran hewan, apalagi pupuk kimia. Bahkan pencucian semua alat-alat dapur maupun alat-alat saji di “Raw” tidak memakai deterjen, melainkan dengan jeruk lemon dan cuka. Juliano barangkali memang orang yang paling fanatik dalam menjalani doktrin veganik.

“All of our foods – fruits, vegetables, sprouted grains – have been gently and lovingly tranformed into delicious food,” kata Juliano dengan mata membelalak dan kedua tangannya “beterbangan” ke mana-mana. Diam-diam saya menyimpan kekahawatiran, jangan-jangan kalau saya jadi veganik juga akan menjadi “hiper” seperti Juliano – bicara dengan mata membelalak, suara tinggi, dan kedua tangan heboh ikut bicara.

“Doktrin” Juliano ini mau tidak mau mengingatkan saya pada prinsip yang dianjurkan oleh Dokter Chris Teo di Penang. Di kliniknya, Dokter Teo menyembuhkan pasien kanker secara veganik dan kebiasaan hidup sehat. Ia bahkan menganjurkan agar orang tidak menjalani kemoterapi yang menurut dia justru bertentangan dengan hukum alam.

Seorang visioner agung Alfred Einstein pernah berkata bahwa masa depan dunia ini akan lebih terjamin bila makin banyak orang beralih dari kesukaan makan produk hewani ke disiplin makan sayur-mayur dan biji-bijian.

Selamat Waisak bagi teman-teman Buddhis yang sebagian besar menganut vegetarian. Sabe satta bhavantu sukhitata. Semoga semua mahluk berbahagia.

Bondan Winarno

Kompas.
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=2775.0

16 January 2009

SK 3 KD 3.2 Kelas X Semester 2

Kompetensi Dasar:
3.2 Menjelaskan sejarah penulisan kitab suci Tipitaka

QUIZ:
1. Tuliskan sejaran penulisan kitab suci Tipitaka!
2. Ceritakan sejarah konsili I!
3. Ceritakan sejarah konsili II!
4. Ceritakan sejarah konsili III!
5. Ceritakan sejarah konsili IV!
6. Ceritakan sejarah konsili V!
7. Ceritakan sejarah konsili VI!

SK 7 KD 7.1 2 Kelas XI Semester 2

Kompetensi Dasar:
7.2 Mendeskripsikan hukum kebenaran sebagai hukum alam

QUIZ:
1. Definisikan pengertian hukum kesunyataan!
2. Sebutkan macam-macam hukum kesunyataan!
3. Sebutkan contoh hukum buatan manusia!
4. Jelaskan perbedaan hukum kesunyataan dengan hukum buatan manusia!

SK 11 KD 11.2 Kelas XII Semester 2

Kompetensi Dasar
11.2 Mendeskripsikan meditasi ketenangan batin

QUIZ:
1. Definisikan pengertian Samatha Bhavana!
2. Jelaskan tujuan pelaksanaan Samatha Bhavana!
3. Sebutkan obyek-obyek Samatha Bhavana!
4. Sebutkan gangguan dalam melaksanakan Samatha Bhavana!
5. Sebutkan rintangan dari luar dalam pelaksanaan Samatha Bhavana!
6. Jelaskan manfaat Samatha Bhavana!

09 January 2009

Sk 11 Kelas XII Semester 2

Standar Kompetensi:
11. Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri

Kompetensi Dasar:
11.1 Mendeskripsikan meditasi sebagai bagian dari Jalan Mulia Berunsur Delapan

Indikator:
11.1.1 Mendefinisikan pengertian meditasi
11.1.2 Menyebutkan macam-macam meditasi
11.1.3 Menyebutkan syarat-syarat untuk melaksanakan meditasi
11.1.4 Menyebutkan manfaat melaksanakan meditasi secara umum

QUIZ:
1. Jelaskan pengertian meditasi secara umum!
2. Jelaskan pengertian meditasi dalam agama Buddha!
3. Sebutkan macam-macam meditasi!
4. Sebutkan syarat-syarat melaksanakan meditasi!
5. Sebutkan manfaat melaksanakan meditasi secara umum!

SK 7 Kelas XI Semester 2

Standar Kompetensi:
7. Memahami Hukum Dhamma

Kompetensi Dasar:
7.1 Menjelaskan perbedaan kebenaran relatif dan kebenaran absolut

Indikator:
7.1.1 Mendefinisikan pengertian Sammuti Sacca
7.1.2 Menjelaskan pengertian Paramattha Sacca
7.1.3 Membedakan antara Sammuti Sacca dengan Paramattha Sacca

QUIZ
1. Jelaskan pengertian Sammuti Sacca!
2. Jelaskan pengertian Paramattha Sacca!
3. Jelaskan perbedaan antara Sammuti Sacca dengan Paramattha Sacca!
4. Berikan contoh Sammuti Sacca!
5. Berikan contoh Paramattha Sacca!

SK 3 Kelas X Semester 2

Standar Kompetensi:
3. Mengungkapkan kitab suci sebagai pedoman hidup

Kompetensi Dasar:
3.1 Mendeskripsikan proses pelestarian Dhamma dan Vinaya

Indikator:
3.1.1 Menjelaskan cara-cara melestarikan Dhamma dan Vinaya
3.1.2 Menceritakan sejarah dasar-dasar pelestarian Dhamma dan Vinaya
3.1.3 Menyebutkan perilaku yang dapat melestarikan Dhamma dan Vinaya
3.1.4 Menjelaskan manfaat melaksanakan Dhamma dan Vinaya dengan baik

QUIZ
1. Jelaskan cara-cara melestarikan Dhamma dan Vinaya!
2. Ceritakan sejarah dasar-dasar pelestarian Dhamma dan Vinaya!
3. Sebutkan contoh-contoh perilaku yang dapat melestarikan Dhamma dan Vinaya!
4. Jelaskan manfaat melaksanakan Dhamma dan Vinaya dengan baik!

Popular Posts