Ngaturaken ►►Namo Buddhaya Selamat Datang Welcome Sugeng Rawuh di Blog Sederhana ini_/|\_Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta

11 August 2017

Kotbah tentang Paticcasamuppada

SN 12.1 Kemunculan Bergantungan
(Kelompok Khotbah tentang Penyebab)

Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang berdiam di Sāvatthī di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika. Di sana, Sang Bhagavā berkata kepada para bhikkhu: “Para bhikkhu!”

“Yang Mulia!” para bhikkhu itu menjawab. Sang Bhagavā berkata sebagai berikut:

“Para bhikkhu, Aku akan mengajarkan kalian tentang kemunculan bergantungan. Dengarkan dan perhatikanlah, Aku akan berbicara.”—“Baik, Yang Mulia,” para bhikkhu itu menjawab. Sang Bhagavā berkata sebagai berikut:

“Dan apakah, para bhikkhu, kemunculan bergantungan?
*Dengan ketidaktahuan sebagai kondisi, maka bentukan-bentukan kehendak muncul ;
*dengan bentukan-bentukan kehendak sebagai kondisi, kesadaran muncul;
*dengan kesadaran sebagai kondisi, nama-dan-rupa;
*dengan nama-dan-rupa sebagai kondisi, enam landasan indria muncul ;
*dengan enam landasan indria sebagai kondisi, kontak muncul;
*dengan kontak sebagai kondisi, perasaan muncul;
*dengan perasaan sebagai kondisi, ketagihan muncul;
*dengan ketagihan sebagai kondisi, kemelekatan muncul;
*dengan kemelekatan sebagai kondisi, penjelmaan muncul;
*dengan penjelmaan sebagai kondisi, kelahiran muncul;
*dengan kelahiran sebagai kondisi, penuaan-dan-kematian, kesedihan, ratapan, kesakitan, ketidak-senangan, dan keputus-asaan muncul.
Demikianlah asal-mula dari keseluruhan kumpulan penderitaan. Ini, para bhikkhu, disebut kemunculan bergantungan."

-“Tetapi dengan peluruhan tanpa sisa dan lenyapnya ketidaktahuan maka lenyap pula bentukan-bentukan kehendak;
-dengan lenyapnya bentukan-bentukan kehendak, lenyap pula kesadaran;
-dengan lenyapnya kesadaran, lenyap pula nama-dan-rupa;
-dengan lenyapnya nama-dan-rupa, lenyap pula enam landasan indria;
-dengan lenyapnya enam landasan indria, lenyap pula kontak;
-dengan lenyapnya kontak, lenyap pula perasaan;
-dengan lenyapnya perasaan, lenyap pula ketagihan;
-dengan lenyapnya ketagihan, lenyap pula kemelekatan;
-dengan lenyapnya kemelekatan, lenyap pula penjelmaan;
-dengan lenyapnya penjelmaan, lenyap pula kelahiran;
-dengan lenyapnya kelahiran, lenyap pula penuaan-dan-kematian, kesedihan, ratapan, kesakitan, ketidak-senangan, dan keputus-asaan.
Demikianlah lenyapnya keseluruhan kumpulan penderitaan ini.”

Ini adalah apa yang dibabarkan oleh Sang Bhagavā.
Para bhikkhu itu gembira , senang mendengar ajaran Sang Bhagavā.
--------------
Inilah Pelajaran Paticcasamuppada 12 atau 12 Hukum Sebab Musabab Yang Saling Bergantungan.

Hukum di atas ini disebut Makhluk. Karena Hukum ini berada dalam diri Makhluk.

Semoga kita semua terbebas dari Hukum ini sehingga mencapai Kebebasan Mutlak atau Nibbana.

"NIBBANAM PARAMAM SUKHAM" : Nibbana adalah Kebahagiaan Tertinggi. Sadhu🙏.

No comments:

Popular Posts