Ngaturaken ►►Namo Buddhaya Selamat Datang Welcome Sugeng Rawuh di Blog Sederhana ini_/|\_Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta

09 November 2009

Para Bodhisattva Membantu Kita Menemukan Soulmate

Bagi pasangan kekasih yang saling mencintai dengan tulus dan setia, maka para Bodhisattva tidak segan-segan untuk membantu mereka. Bahkan seseorang yang bajik akan dibantu oleh para Bodhisattva untuk mendapatkan pasangan hidup yang sesuai untuknya, yang dicintainya dari dalam hatinya sendiri. Kisah Bodhisattva membantu sepasang kekasih dapat dilihat dalam Shrngabheri Avadana:

Kisah Shrngabheri Avadana ini diceritakan oleh Sang Buddha Shakyamuni kepada Bhiksu Sariputra di Gunung Grdhakuta, Rajagriha. Pada suatu masa yang lama, hiduplah seorang raja bernama Simhaketu yang berkuasa di kota Shashipattana. Hobinya adalah berburu hewan dan ia telah membunuh banyak sekali burung-burung maupun hewan-hewan liar lainnya. Suatu ketika istrinya, Ratu Suraksani, menasehatinya agar menghentikan perbuatan buruknya tersebut, karena akusala karma dari pembunuhan makhluk hidup akan mengakibatkan penderitaan di kehidupan-kehidupan selanjutnya. Ratu Suraksani menasehati sang raja agar berlindung pada Triratna, menghormati caitya, dan serta menyokong para bhiksu, brahmana dan acarya. Namun sang raja tidak mau mendengarnya dan sang ratu tidak dapat menghentikan perbuatan buruk suaminya tersebut.

Pada suatu waktu sang raja meninggal dan ratu Suraksani sangat sedih atas kematiannya sehingga ia membakar diri sendiri (ritual sati yang umum di India). Perbuatan buruk karena suka membunuhi hewan menyebabkan sang raja terjerumus ke alam neraka dan setelah itu terlahir kembali menjadi seekor kerbau di kota Sashipattana juga. Namun istrinya, yang oleh karena perbuatan bajiknya, terlahir kembali sebagai putri keluarga Brahmana di kota Shashipa ttana juga. Anak gadis tersebut diberi nama Rupavati karena ia sangat cantik. Ayahnya memberikannya tugas untuk merawat seekor kerbau di hutan. Setiap hari Rupavati merawat dan sangat memperhatikan kerbau tersebut. Karena Rupavati sangat cantik, banyak orang yang ingin melamarnya. Lalu orang tuanya bertanya pada Rupavati apakah ia ingin menikah. Rupavati dengan tegas mengatakan bahwa ia tidak akan dan tidak mau menikah.

Suatu hari Rupavati pergi ke hutan seperti biasanya, ketika ia sedang menikmati keindahan hutan, seorang Bodhisattva bernama Suparaga turun dari angkasa dengan tubuh yang sangat gemilang. Sang Bodhisattva memberitahunya bahwa kerbau yang dirawat olehnya sebenarnya adalah suami Rupavati di kehidupan lampau. Bodhisattva Suparaga mengatakan bahwa apabila Rupavati ingin agar suaminya terlahir di alam bahagia, maka kumpulkanlah sisa-sisa jasad kerbau tersebut setelah kerbau tersebut dibunuh dan dimakan, kemudian simpanlah sisa jasad tersebut dalam satu caitya pasir. Dua tanduk kerbau dapat digunakan sebagai wadah air persembahan dan terompet. Setelah itu Sang Bodhisattva menghilang.

Rupavati yang ingat akan kehidupan lampaunya menjadi semakin perhatian pada kerbau tersebut dan memberinya makan rumput-rumput yang bernutrisi. Suatu hari seperti biasanya Rupavati duduk dibawah pohon selagi merawat kerbaunya. Setelah memakan rumput, kerbau tersebut pergi minum air di sebuah sungai. Namun tiba-tiba macan dan singa menerkam kerbau
tersebut dan menyiksanya sampai mati. Beruang dan burung bangkai juga memakan dagingnya,
meninggalkan hanya tulang-tulang dan dua tanduk.

Pada waktu yang sama, Rupavati mendengar suara aneh yang ditimbulkan oleh kerbau dan kerbau tersebut ternyata tidak kembali setelah minum air seperti biasanya. Ia ketakutan. Mencari kerbaunya di sungai namun tidak menemukannya, namun ia melihat tulang-tulang hewan dan dua tanduk. Rupavati kemudian menangis sedih melihat kerbau tersebut meninggal. Orang tuanya yang melihat hal tersebut ingin membelikan kerbau yang lain untuknya, namun Rupavati tidak ingin mendapatkan kerbua baru, karena tidak ada kerbau yang dapat menggantikan kerbau miliknya yang telah mati.

Kemudian Rupavati melaksanakan seperti apa yang dikatakan Bodhisattva Suparaga dan melakukan pancopacara puja. Ia memuja caitya tersebut setiap hari. Suatu hari, ketika ia memuja caitya tersebut, muncul sebuah caitya permata di angkasa, ia terkejut dan beranjali menatap angkasa dengan penuh devosi. Caitya dari langit tersebut turun ke bumi dan menyatu dengan caitya pasir tempat di mana tulang-tulang kerbau tersebut dikumpulkan. Caitya pasir tersebut terserap ke dalam caitya permata.

Dari tanduk kerbau yang digunakan untuk ditipu, muncul pri a muda. Rupavati terkejut dan bertnaya siapa dia. Pria muda tersebut berkata padanya : “Bagaimana mungkin engkau tidak mengenalku, o perempuan yang berkeyakinan! Engkau telah membebaskan suamimu melalui kesetiaan pernikahanmu dan tindakan berdana yang bajik. O Rupavati! Aku telah dapat keluar dari tanduk, terbebas hari ini. Ini semua karena akumulasi ‘punya’ [kebajikan] yang dilakukan olehmu. Apakah kamu tidak tahu bahwa di kehidupan lampau kita, aku adalah raja kota ini dan engkau adalah ratuku Suraksani? Meskipun engkau berusaha untuk mencegahku pergi ke hutan berburu burung dan hewan, aku tetap melakukan tindakan perburuan tersebut. Sebagai akibat dari perbuatan jahat tersebut, aku terjerumus dalam neraka, mengalami penderitaan yang amat besar. Akhirnya aku terlahir kembali menjadi seekor kerbau. Sekarang aku terbebaskan oleh karena pemujaan caitya-mu yang penuh kebajikan diiringi dengan suara terompet tanduk kerbau.

Setelah mendengar ini, Rupavati berkata: “Oh! Betapa beruntungnya aku! Sebagai akibat dari tindakan bajik dari pemujaan caitya ini, aku dapat mengakhiri perpisahan dan bergabung kembali dengan suamiku.” Sang pria muda kemudian melafalkan nama Bodhisattva Tara sambil meniup tanduk kerbau. Seluruh isi kota mendengarnya dan melihat Rupavati duduk di samping pria yang tampan.. Rupavati kemudian bercerita kepada mereka kejadian yang dialaminya. Pria muda yang muncul dari tanduk kerbau tersebut diberi nama Bhadra Shrnga dan naik takhta menjadi seorang raja. Raja Bhadra Shrnga dan Ratu Rupavati kemudian memerintah kota Shashipattana dengan bahagia.

No comments:

Popular Posts